Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus



Struktur Kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran. Peserta didik berkelainan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, (1) peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, dan (2) peserta didik berkelainan disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata.
Kurikulum Pendidikan Khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Program khusus berisi kegiatan yang bervariasi sesuai degan jenis ketunaannya, yaitu program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi persepsi bunyi dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk peserta didik tunagrahita, bina gerak untuk peserta didik tunadaksa, dan bina pribadi dan sosial untuk peserta didik tunalaras.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diperlukan kurikulum yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari.
Peserta didik berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah rata-rata, yang berkeinginan untuk melanjutkan sampai ke jenjang pendidikan tinggi, semaksimal mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan pendidikan umum sejak Sekolah Dasar. Jika peserta didik mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan SDLB, setelah lulus, didorong untuk dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama umum. Bagi mereka yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, setelah menyelesaikan pada jenjang SDLB dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMPLB, dan SMALB.
Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memerlukan pindah jalur pendidikan antar satuan pendidikan yang setara sesuai dengan ketentuan pasal. 12 ayat (1).e Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka mekanisme pendidikan bagi peserta didik melalui jalur formal dapat dilukiskan sebagai berikut :
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, struktur kurikulum satuan Pendidikan Khusus dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.      Kurikulum untuk peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB A, B, D, E; SMPLB A , B, D, E; dan SMALB A, B, D, E (A = tunanetra, B = tunarungu, D = tunadaksa ringan, E = tunalaras).
2.      Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB C, C1, D1, G; SMPLB C, C1, D1, G, dan SMALB C, C1, D1, G.  (C = tunagrahita ringan, C1 = tunagrahita sedang, D1 = tunadaksa sedang, G = tunaganda).
3.      Kurikulum satuan pendidikan SDLB A,B,D,E relatif sama dengan kurikulum SD umum. Pada satuan pendidikan SMPLB A,B,D,E dan SMALB A,B,D,E dirancang untuk peserta didik yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
4.      Proporsi muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB A,B,D,E terdiri atas 60% - 70% aspek akademik dan 40% - 30% berisi aspek keterampilan vokasional. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB A,B,D,E  terdiri atas 40% – 50% aspek akademik dan 60% - 50% aspek keterampilan vokasional.
5.      Kurikulum satuan pendidikan SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G, dirancang sangat sederhana sesuai dengan batas-batas kemampuan peserta didik dan sifatnya lebih individual.
6.      Pembelajaran untuk satuan Pendidikan Khusus SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G menggunakan pendekatan tematik.
7.      Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran umum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E mengacu kepada SK dan KD sekolah umum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik, dikembangkan oleh BSNP, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran Program Khusus, dan Keterampilan dikembangkan oleh satuan Pendidikan Khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan.
8.      Pengembangan SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G diserahkan kepada satuan Pendidikan Khusus yang bersangkutan dengan memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan.
9.      Struktur kurikulum pada satuan Pendidikan Khusus SDLB dan SMPLB mengacu pada Struktur Kurikulum SD dan SMP dengan penambahan Program Khusus sesuai jenis kelainan, dengan alokasi waktu 2 jam/minggu. Untuk jenjang SMALB, program khusus bersifat kasuistik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik tertentu, dan tidak dihitung sebagai beban belajar.
10.  Program Khusus sesuai jenis kelainan peserta didik meliputi sebagai berikut.
a.    Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra
b.    Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama untuk peserta didik Tunarungu
c.    Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan Sedang
d.    Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Ringan
e.    Bina Pribadi dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras
f.     Bina Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda.
11.  Jumlah dan alokasi waktu jam pembelajaran diatur sebagai berikut.
a.       Jumlah jam pembelajaran SDLB A,B,D,E kelas I, II, III berkisar antara 28 – 30 jam pembelajaran/minggu dan 34 jam pembelajaran/minggu untuk kelas IV, V, VI. Kelebihan 2 jam pembelajaran dari SD umum karena ada tambahan mata pelajaran program khusus
b.      Jumlah jam pembelajaran SMPLB A,B,D,E kelas VII, VIII, IX adalah 34 jam/minggu. Kelebihan 2 jam pembelajaran dari SMP umum karena ada penambahan mata pelajaran program khusus
c.       Jumlah jam pembelajaran SMALB A,B,D,E kelas X, XI, XII adalah 36 jam/minggu, sama dengan jumlah jam pembelajaran SMA umum. Program khusus pada jenjang SMALB bersifat fakultatif dan tidak termasuk beban pembelajaran
d.      Jumlah jam pembelajaran SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G sama dengan jumlah jam pembelajaran pada SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E,  tetapi penyajiannya melalui pendekatan  tematik
e.       Alokasi per jam pembelajaran untuk SDLB, SMPLB dan SMALB A, B, D, E maupun C,C1,D1,G masing-masing 30’, 35’ dan 40’. Selisih 5 menit dar sekolah reguler disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkelainan.
f.       Satuan pendidikan khusus SDLB dan SMPLB dapat menambah maksimum 6 jam pembelajaran/minggu untuk keseluruhan  jam pembelajaran, dan 4 jam pembelajaran untuk tingkat SMALB sesuai kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan yang bersangkutan.

12. Muatan isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut .
a.       Muatan isi setiap mata pelajaran pada SDLB A,B,D,E pada dasarnya sama dengan SD umum, tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka diperlukan modifikasi dan/atau penyesuaian secara terbatas
b.      Muatan isi mata pelajaran Program Khusus disusun tersendiri oleh satuan pendidikan
c.       Muatan isi mata pelajaran SMPLB A,B,D,E bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMP umum sehingga menjadi sekitar 60% – 70%. Sisanya sekitar 40% - 30% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional
d.      Muatan isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar, tingkat terampil dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan dikembangkan, diserahkan kepada satuan pendidikan sesuai dengan minat, potensi, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan pendidikan.
e. Muatan isi mata pelajaran untuk SMALB A,B,D,E bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMA umum sehingga menjadi sekitar 40% – 50% bidang akademik, dan sekitar 60% – 50% bidang keterampilan vokasional
f. Muatan kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G lebih ditekankan pada kemampuan menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang memungkinkan untuk menunjang kemandirian peserta didik. Oleh karena itu, proporsi muatan keterampilan vokasional lebih diutamakan
g.      Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Pengembangan diri terutama ditujukan untuk peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
13. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E dan C, C1, D1, G disajikan pada tabel di bawah ini.

Struktur Kurikulum SDLB Tunanetra

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I
II
III
IV, V, dan VI
A.    Mata Pelajaran



3
1.    Pendidikan Agama
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2
3.    Bahasa Indonesia
5
4.    Matematika
5
5.    Ilmu Pengetahuan Alam
4
6.    Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7.    Seni Budaya dan Keterampilan
4
8.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B.   Muatan Lokal
2
C.   Program Khusus Orientasi dan Mobilitas
2
D.   Pengembangan Diri
2*)
Jumlah:
28
29
30
34
      2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

 

Struktur Kurikulum SDLB Tunarungu

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I
II
III
IV, V, dan VI
A.  Mata Pelajaran



3
1.    Pendidikan Agama
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2
3.    Bahasa Indonesia
5
4.    Matematika
5
5.    Ilmu Pengetahuan Alam
4
6.    Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7.    Seni Budaya dan Keterampilan
4
8.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B.   Muatan Lokal
2
C.   Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama
2
D.   Pengembangan Diri
2*)
Jumlah:
28
29
30
34
     2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

  
Struktur Kurikulum SDLB Tunadaksa


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I
II
III
IV, V, dan VI
A.   Mata Pelajaran



3
1.    Pendidikan Agama
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2
3.    Bahasa Indonesia
5
4.    Matematika
5
5.    Ilmu Pengetahuan Alam
4
6.    Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7.    Seni Budaya dan Keterampilan
4
8.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B.   Muatan Lokal
2
C.   Program Khusus Bina Gerak
2
D.   Pengembangan Diri
2*)
Jumlah:
28
29
30
34
            2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

   
Struktur Kurikulum SDLB Tunalaras

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I
II
III
IV, V, dan VI
A.   Mata Pelajaran



3
1.    Pendidikan Agama
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2
3.    Bahasa Indonesia
5
4.    Matematika
5
5.    Ilmu Pengetahuan Alam
4
6.    Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7.    Seni Budaya dan Keterampilan
4
8.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B.   Muatan Lokal
2
C.   Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
2
D.   Pengembangan Diri
2*)
Jumlah:
28
29
30
34
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

 

Struktur Kurikulum SMPLB Tunanetra


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.        Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
3
3
3
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
3
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
10
10
10
B.          Muatan Lokal
2
2
2
C.   Program Khusus Orientasi & Mobilitas
2
2
2
D.   Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
34
34
34
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)    Ekuivalen 2 jam pembelajaran 

Struktur Kurikulum SMPLB Tunarungu


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.          Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
3
3
3
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
3
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
10
10
10
B.          Muatan Lokal
2
2
2
C.   Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama
2
2
2
D.   Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
34
34
34
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)    Ekuivalen 2 jam pembelajaran 

 
Struktur Kurikulum SMPLB Tunadaksa


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.          Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
3
3
3
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
3
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
10
10
10
B.          Muatan Lokal
2
2
2
C.   Program Khusus  Bina Gerak
2
2
2
D.   Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
34
34
34
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)    Ekuivalen 2 jam pembelajaran

 
Struktur Kurikulum SMPLB Tunalaras


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.          Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
3
3
3
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
3
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
10
10
10
B.          Muatan Lokal
2
2
2
C.   Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
2
2
2
D.   Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
34
34
34
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)    Ekuivalen 2 jam pembelajaran 

 
Struktur Kurikulum SMALB Tunanetra


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

X
XI
XII
A.          Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
2
2
2
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
2
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
16
16
16
B.          Muatan Lokal
2
2
2
C.  Program Khusus Orientasi dan Mobilitas
-
-
-
D.  Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
36
36
36
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
     2**)       Ekuivalen 2 jam pembelajaran



Struktur Kurikulum SMALB Tunarungu


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

X
XI
XII
A.          Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
2
2
2
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
2
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
16
16
16
B.   Muatan Lokal
2
2
2
C.   Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama
-
-
-
D.   Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
36
36
36
*)   Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan,  diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)  Ekuivalen 2 jam pembelajaran



Struktur Kurikulum SMALB Tunadaksa


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

X
XI
XII
A.        Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
2
2
2
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
2
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
16
16
16
B.  Muatan Lokal
2
2
2
C.  Program Khusus Bina Gerak
-
-
-
D.  Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
36
36
36
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)     Ekuivalen 2 jam pembelajaran



Struktur Kurikulum SMALB Tunalaras


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

X
XI
XII
A.        Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
2
2
2
4.   Bahasa Inggris
2
2
2
5.   Matematika
2
2
2
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
2
2
2
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Keterampilan Vokasiopnal /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
16
16
16
B.        Muatan Lokal
2
2
2
C. Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
-
-
-
D. Pengembangan Diri
2**)
2**)
2**)
Jumlah
36
36
36
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
      2**)     Ekuivalen 2 jam pembelajaran



14. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, dan SMALB C,C1,D1,G
Struktur kurikulum satuan pendidikan khusus tingkat SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1 dan G merupakan satu rumpun yang relatif sama antara satu jenis kelainan dengan jenis kelainan yang lain. Karena itu di bawah ini disajikan tabel struktur kurikulum untuk SDLB C,C1,D1,G, SMPLB C,C1,D1,G  dan SMALB C, C1, D1, G sebagai berikut.

Struktur Kurikulum SDLB Tunagrahita Ringan,  Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang , dan Tunaganda

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I, II, dan  III
IV, V, dan VI
A.  Mata Pelajaran
29 – 32
(Pendekatan tematik)



30
(Pendekatan tematik)




1.    Pendidikan Agama
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
3.    Bahasa Indonesia
4.    Matematika
5.    Ilmu Pengetahuan Alam
6.    Ilmu Pengetahuan Sosial
7.    Seni Budaya dan Keterampilan
8.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
B.  Muatan Lokal
2
C. Program Khusus *)
2
D.  Pengembangan Diri
2*)
Jumlah:
29 – 32
34

*) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
2*)     Ekuivalen 2 jam pembelajaran



Struktur Kurikulum SMPLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.        Mata Pelajaran


10
(Pende-katan tematik)


10
(Pende-katan tematik)


10
(Pende-katan tematik)
1.   Pendidikan Agama
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
3.   Bahasa Indonesia
4.   Bahasa Inggris
5.   Matematika
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
8.   Seni Budaya
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
20
20
20
B.        Muatan Lokal
2
2
2
C. Program Khusus **)
2
2
2
D. Pengembangan Diri
2***)
2***)
2***)
Jumlah
36
36
36
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
**)    Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
2***)      Ekuivalen 2 jam pembelajaran



Struktur Kurikulum SMALB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda.


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A.        Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama


10
(Pende-katan Tematik)


10
(Pende-katan Tematik)


10
(Pende-katan Tematik)
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
3.   Bahasa Indonesia
4.   Bahasa Inggris
5.   Matematika
6.   Ilmu Pengetahuan Sosial
7.   Ilmu Pengetahuan Alam
8.   Seni Budaya
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
24
24
24
B.        Muatan Lokal
2
2
2
C. Program Khusus **)
-
-
-
D. Pengembangan Diri
2***)
2***)
2***)
Jumlah
36
36
36
*)       Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
**)    Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
2***)   Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus Reviewed by Ifta on December 02, 2015 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.