Pernahkah kamu bertanya, “Apakah mungkin trading bisa dibuat dengan rumus matematis?” Jawabannya: sangat bisa!
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian seperti pasar keuangan, menggunakan sistem trading berbasis matematika bukan hanya mungkin, tapi bisa menjadi senjata andalan untuk mengurangi emosi, meningkatkan konsistensi, dan memaksimalkan peluang cuan.
Berikut ini 5 sistem trading yang nyata, bisa dihitung secara logis, bahkan bisa diotomatisasi!
📐 1. Sistem Fixed Ratio Trading (Kelly Formula Based)
📌 Rumus:
Keterangan:
- : persentase modal yang digunakan untuk entry
- : reward to risk ratio
- : win rate (probabilitas menang)
- : 1 − p
Contoh:
- Win rate: 60% →
- RR ratio: 2:1 →
Kesimpulan: Jika kamu punya strategi dengan 60% winrate dan RR 2:1, secara teoritis kamu bisa mempertaruhkan 40% modal. Namun secara nyata, kamu bisa gunakan 0.25×Kelly = 10% untuk konservatif.
👉 Secara teori, kamu bisa bertaruh 40% modal per trade. Tapi konservatifnya: pakai 0.25 × Kelly = 10%.
🧠 Cocok untuk: Trader disiplin yang ingin mengoptimalkan ukuran lot berdasarkan performa strategi.
⚖️ 2. Sistem Mean Reversion Matematis
Konsep:
Entry dilakukan saat harga menyimpang jauh dari nilai tengah (mean), dengan target kembali ke mean.
Rumus:
Keterangan:
- : harga sekarang
- : rata-rata harga (misalnya MA 20)
- : deviasi standar
Aturan:
- Entry BUY saat → harga terlalu rendah
- Entry SELL saat → harga terlalu tinggi
Ini adalah bentuk dari: Z-Score Trading System
🔁 Targetnya: harga akan “balik” ke rata-rata.
📌 Digunakan oleh banyak hedge fund dalam sistem statistical arbitrage.
📊 3. Sistem Breakout Probabilistik
Rumus:
Lalu gunakan sistem:
- Entry saat harga break level kunci
- TP dan SL ditentukan berdasarkan historical average breakout move (misal 80 pip breakout valid → TP = 80 pip)
Kamu bisa uji secara statistik di Excel untuk mendapat probabilitas breakout berhasil per pair.
Lalu, kamu gunakan data ini untuk mengatur SL dan TP:
- Misal, rata-rata breakout valid = 80 pip → TP = 80 pip
- Stop loss disesuaikan dari average fail breakout
🔍 Cocok untuk: Trader yang suka strategi trend-following tapi berbasis statistik nyata.
🤖 4. Sistem Logika Algoritma (Rule-Based Sistem Matematis)
Contoh aturan sistem:
Jika:
- Candle tutup > High 20 candle terakhir
- Volume saat ini > MA Volume 20
- Drawdown < 2%
Maka:
- BUY
- SL = 1.5 × ATR
- TP = 2 × SL
Setiap elemen bisa diubah menjadi angka, lalu dimasukkan ke dalam EA / formula otomatisasi.
📈 Semua logika ini bisa dikonversi ke EA (Expert Advisor) atau spreadsheet.
💡 Cocok untuk: Trader sistematis, ingin membuat sistem semi-otomatis yang disiplin.
📘 5. Strategi Grid dengan Rumus Jarak
Misal:
- Jarak antar grid = 50 pip
- Modal: $1.000
- Ukuran lot pertama = 0.01
- Rumus eksponensial untuk lot:
Contoh:
- 0.01 → 0.02 → 0.04 → dst.
Grid trading pun bisa dimodelkan secara matematis termasuk potensi margin call.
⚠️ Risiko tinggi, tapi semua bisa dihitung secara eksak, termasuk potensi margin call.
🎯 Penutup: Mana yang Bisa Dipilih?
Sistem Matematis | Cocok untuk | Keterangan Singkat |
---|---|---|
Kelly Formula | Risk Management | Hitung optimal risk per trade |
Z-Score / Mean Reversion | Pasar sideways / ranging | Entry saat harga over-extend |
Breakout Probabilitas | Pasar trending kuat | Entry berdasarkan statistik historis |
Rule-Based Logic | Semi-otomasi / EA | Kombinasi syarat-syarat logis |
Grid Formula | Tanpa SL, modal besar | High risk, tapi terukur secara eksak |
Mengandalkan perasaan dalam trading itu berbahaya. Sistem trading berbasis rumus matematis memungkinkan kamu membuat keputusan berdasarkan data, logika, dan probabilitas — bukan emosi.
Mulailah dari strategi yang sesuai dengan gaya kamu, dan uji secara historis sebelum diterapkan real-time.
💬 “Matematika adalah bahasa alam semesta. Jika kamu bisa merumuskannya, kamu bisa mengendalikannya.”
🔁 Bagikan artikel ini ke teman trader-mu, dan bantu mereka keluar dari jebakan trading asal-asalan. Siapa tahu mereka berterima kasih nanti!
0 Comments