Inilah 10 Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia Pada Tahun 2019 Hal 2

7. Alphabet, Induk perusahaan google

Berawal dari tahun 1995 yang menandai pertemuan Larry Page dengan Sergey Brin, keduanya kemudian bekerjasama di tahun berikutnya. membangun sebuah mesin pencari yang disebut dengan “BackRub”.

Nama BackRub sendiri berasal dari algoritma yang membuat peringkat berdasarkan seberapa banyak “back-link" yang dimiliki oleh sebuah laman. Mesin ini dikerjakan pada server Stanford University selama lebih dari setahun sebelum didaftarkan sebagai Google.com pada 15 September 1997.

Di tahun 1998, Larry meluncurkan sebuah buletin bulanan yang dinamai “Google Friends Newsletter" untuk menginformasikan perihal perusahaan tersebut. Buletin ini kelak digantikan oleh fitur blog yang kita kenal sebagai Google+.

Kemudian, pada bulan Agustus di tahun yang sama, Andy Bechtolsheim menuliskan sebuah cek senilai $100.000 untuk Google Inc. Andy membuat keputusan tersebut setelah melihat demo singkat Google.com di kediaman seorang dosen Stanford di Palo Alto.

Google Inc. sendiri baru resmi berdiri pada 4 September 1998 sebagai sebuah perusahaan privat; baru kemudian cek dari Andy Bechtolsheim dicairkan dan disetor ke dalam rekening perusahaan. Kantornya yang pertama pun tak kalah sederhananya:

pada tahun 2015, Google mengumumkan rencana reorganisasi berbagai anak perusahaannya di bawah sebuah konglomerasi yang diberi nama Alphabet Inc. Meski demikian, Google tetap menjadi perusahaan yang memayungi semuanya.

"G untuk Google, dan Google bukan perusahaan konvensional," tulis Larry Page, salah satu pendiri Google yang kini menjabat sebagai CEO di Alphabet Inc.

Selain Page, petinggi Google lain yang bergabung ke Alphabet adalah Sergey Brin yang akan menjabat sebagi President. Selain itu ada juga Eric Schmidt sebagai Chaiman, Ruth Porat sebagai CFO dan David Drummond sebagai penasihat perusahaan.

Para pendiri Google, yang juga mendirikan Alphabet, punya ambisi jauh lebih besar saat mereka membuat Google yang awalnya hanya sebagai mesin pencari konten di Internet.

"Bagi saya dan Sergey, Alphabet adalah kehidupan baru bagi Google," tulisnya. 

Dalam blog resmi Google yang ditulis oleh Page, para pendiri Google itu juga menjelaskan alasan mereka memilih nama Alphabet, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti abjad.

"Alphabet adalah kumpulan huruf yang merepresentasikan bahasa, salah satu temuan penting dalam sejarah manusia," kata Page.

Selain itu Alphabet juga bisa diartikan sebagai Alpha-bet (pertaruhan alfa), yakni sebuah investasi dan ide-ide besar yang akan dipertaruhkan oleh perusahaan tersebut.

"Saya tidak berniat menjadikan ini sebagai perusahaan raksasa dengan banyak produk. Intinya adalah perusahaan di bawah Alphabet harus bisa mandiri dan mengembangkan merek sendiri," tegasnya.

Alphabet diketahui akan menangani berbagai bisnis yang dulu dipegang Google seperti laboratorium eksperimental Google X, laboratorium riset medis Calico, dan berbagai riset yang berkaitan dengan sains. Alphabet juga akan membawahi sayap bisnis investasi Google Ventures dan Google Capital. 

Sementara Google hanya akan fokus ke berbagai produk yang berkaitan langsung dengan pengguna, misalnya saja mesin pencari, iklan digital Google Ads, Google Maps, YouTube, dan Android.

Sepeninggalan Page, Google kini dipimpin oleh Sudhar Pichai yang selama ini menjabat sebagai Senior Vice President divisi Android. 

6. Microsoft, perusahaan software terbesar di dunia

Awal sejarah microsoft bermula dari Paul Allen dan Bill Gates, sesama teman masa kecil yang menikmati pemrograman komputer, mencoba untuk membuat bisnis yang sukses dengan memanfaatkan kemampuan mereka. Majalah edisi Januari 1975 berjudul Popular Electronics menampilkan Altair 8800 mikrokomputer buatan Micro Instrumentation dan Telemetry Systems (MITS).
Allen tahu bahwa mereka bisa memprogram BASIC untuk perangkat; setelah menerima telepon dari Gates yang mengklaim bahwa mereka memiliki seorang juru bahasa, MITS diminta langsung menunjukkannya.

Karena pada saat itu mereka tidak memiliki penerjemah, Allen membuat simulator untuk Altair sementara Gates mengembangkan interpreter. Meskipun mereka hanya mengembangkan simulator dan bukan instrumen asli, akan tetapi simulatr tersebut beroperasi sangat lancar ketika ditunjukkan kepada MITS di Albuquerque, New Mexico pada bulan Maret 1975, MITS setuju untuk mendistribusikan dan memasarkannya dengan nama Altair BASIC. Mereka secara resmi mendirikan Microsoft pada tanggal 4 April 1975 dan dibesarkan oleh Gates sebagai CEO.

Allen memicu nama “Micro-Soft”, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah artikel majalah pada tahun 1995. pada bulan Agustus 1977, perusahaan tersebut membuat kesepakatan dengan majalah ASCII di Jepang dan membentuk kantor internasional pertamanya, “ASCII Microsoft “.Perusahaan tersebut akhirnya pindah ke kantor barunya di Bellevue, Washington pada Januari 1979.

Microsoft memasuki bisnis OS (sistem operasi) pada tahun 1980 dengan versi sendiri dari Unix yang disebut Xenix.Tetapi, justru MS-DOS yang mendominasi perusahaan.

Setelah bernegosiasi dengan Digital Research mengalami kegagalan, IBM menyetujui kontrak dengan Microsoft pada November 1980 untuk menyediakan versi CP / M OS, yang akan digunakan dalam jajaran IBM Personal Computer (PC IBM) di masa depan. Untuk perjanjian ini, Microsoft membeli tiruan dari CP/M yang disebut 86-DOS dari Seattle Computer Products, dan memberinya nama MS-DOS, yang digantikan lagi oleh IBM ke dalam PC-DOS.

Setelah peluncuran PC IBM pada bulan Agustus 1981, Microsoft memperoleh kepemilikan MS-DOS. Sejak IBM IBM PC menciptakan BIOS, perusahaan lain harus melakukan rekayasa mundur agar hardware non-IBM dapat beroperasi sebagai komputer yang kompatibel dengan IBM PC.

Perusahaan ini memperluas diri ke pasar baru dengan merilis Mouse Microsoft pada tahun 1983, serta divisi penerbitan bernama Microsoft Press.


5. Starbucks, Lokomotif kopi global

Starbucks didirikan pada 1971 oleh tiga orang rekanan. Jerry Baldwin (guru Bahasa Inggris), Zev Siegl (guru sejarah), dan Gordon Bowker (penulis). Mereka membuka toko kopi pertama di Pike Place Market yang pada awalnya hanya menjual biji kopi dan kopi giling. 1 dekade kemudian, yaitu pada tahun 1982, Howard Schultz bergabung dan memegang peran sebagai Direktur Operasional Ritel dan Pemasaran.

Sekitar tahun 1983, Howard melakukan perjalanan bisnis ke Italia, negara tempat kelahiran espresso. Howard terpesona dengan popularitas bar-bar yang menjual espresso di kota Milan dan Verona. Ia terkesan pada keadaan di mana menikmati secangkir kopi dapat membuat orang saling berhubungan dan kemudian menciptakan komunitas. Dari sinilah ia melihat adanya peluang pasar untuk mengembangkan trend kedai kopi serupa di negaranya.

Howard menyampaikan ide untuk membuka kedai kopi kepada rekan-rekannya. Sayangnya, partnernya tidak mempercayai visinya. Dengan perasaan kecewa, Howard pun keluar dari Starbucks. Ia kemudian mendirikan perusahaan kopi sendiri yang bernama Il Giornale dan membuka dua kedai espresso di Seattle dan Vancouver, Kanada.

Pada tahun 1987, Howard membeli enam toko dan pabrik pengolahan kopi milik perusahaan Starbucks. Dengan menggabungkan Starbucks dengan Il Giornale, Howard memilih untuk tetap mempertahankan nama Starbucks Coffee Company. Di akhir tahun tersebut, Starbucks memiliki 11 gerai dengan 100 karyawan.

Langkah besar diambil Starbucks pada tahun 1991. Di tahun ini, Starbucks mulai memasuki kedai di bandara. Gerai pertama Starbucks didirikan di bandara Seatle, Sea-Tac International Airport. Saat itu Starbucks telah mempunyai 116 gerai di seluruh Amerika. Dan seiring meningkatnya permintaan publik, Starbucks lalu mencoba peruntungan dengan menjual sahamnya ke pasar bursa. SBUX menjadi simbol dagang mereka. Pertumbuhan pun meningkat pesat menjadi 165 gerai.

Improvisasi menu mulai dilakukan di tahun 1995. Mereka menambahkan minuman perpaduan kopi, serta memperkenalkan es krim yang mereka buat sendiri. Selang setahun, Starbucks mulai memperluas jaringannya melewati Amerika Utara. Mereka menyeberang ke benua Asia. Negara yang menjadi tujuan pertamanya adalah Jepang dan Singapura.

Tahun 1996 Starbucks mengakuisisi perusahaan teh bernama Tazo yang berbasis di Oregon. Hal ini menjadi penanda awal perluasan merek dagang Starbucks memasuki jaringan kedai-kedai kelontong di seluruh Amerika. Perluasan merek dagang tersebut ‘dikawal’ oleh kesepakatan lisensi yang dilakukan bersama Kraft Foods. Di tahun ini pula, mereka meluncurkan website starbucks.com. Secara bersamaan mereka juga membuka gerai-gerai baru di beberapa negara. Beberapa di antaranya adalah New Zealand, Inggris, Malaysia, Taiwan, dan juga Thailand.

Menginjak era millenium, Starbucks telah mempunyai hampir 2500 gerai. Di tahun ini pula tokoh penting sejak era berdirinya Starbucks, Howard Schultz diangkat menjadi Chief Global Strategist. Di posisi tersebut, ia menjadi orang di balik strategi pemasaran Starbucks di seluruh dunia. Di awal millenium ini pula Starbucks memperkenalkan beberapa kategori dari menu kopinya yang sudah melewati seleksi organik.

Halaman Sebelumnya<<<   Halaman Berikutnya>>>
Inilah 10 Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia Pada Tahun 2019 Hal 2 Inilah 10 Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia Pada Tahun 2019 Hal 2 Reviewed by Yonif on May 05, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.